Selamat Datang Tropical Cyclone Narelle di Selatan Pulau Jawa
Ini dia prospek pertumbuhan Siklon Tropis Narelle
Prospek pertumbuhan Siklon Tropis Narelle sudah berada 800-900 kilometer Selatan Bali, Samudra Hindia. Indonesia, terutama wilayah Sumatra bagian Selatan, Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT)
Narelle terbentuk sebagai siklon teropis di Selatan Samudra Hindia dengan memiliki kecepatan maksimum 150 kilometer per jam
Potensi pertumbuhan siklon tropis:
Hal ini disebabkan karena adanya daerah pusat tekanan rendah di wilayah Selatan pulau Jawa sehingga dampak yang dirasakan adalah angin kencang dengan kecepatan mencapai 75 knot dan berpotensi terjadi di Sumatra bagian Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Baratdan Selatan, Sulawesi bagian Selatan juga tenggara.
Potensi pertumbuhan awan-awan penyebab hujan juga akan terus terjadi hal ini bisa juga menyebabkan cuaca ekstrim di wilayah Indonesia khususnya bagian Selatan,
Narelle terbentuk sebagai siklon teropis di Selatan Samudra Hindia dengan memiliki kecepatan maksimum 150 kilometer per jam
Potensi pertumbuhan siklon tropis:
Bibit siklon tropis terbentuk di laut arafura
Hal ini disebabkan karena adanya daerah pusat tekanan rendah di wilayah Selatan pulau Jawa sehingga dampak yang dirasakan adalah angin kencang dengan kecepatan mencapai 75 knot dan berpotensi terjadi di Sumatra bagian Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Baratdan Selatan, Sulawesi bagian Selatan juga tenggara.
Potensi pertumbuhan awan-awan penyebab hujan juga akan terus terjadi hal ini bisa juga menyebabkan cuaca ekstrim di wilayah Indonesia khususnya bagian Selatan,
Potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis pada hari :
Senin (besok) : kemungkinan kecil
Selasa (lusa) : kemungkinan sedang
Rabu (3 hari lagi) : kemungkinan sedang
Siklon Tropis Narelle memang bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Namun Siklon ini terus menguat dengan kecepatan angin mencapai 165 kilometer per jam. Oleh karena itu, dampaknya masih dirasakan di wilayah Tanah Air khususnya di bagian Selatan.
Siklon Tropis Narelle memang bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Namun Siklon ini terus menguat dengan kecepatan angin mencapai 165 kilometer per jam. Oleh karena itu, dampaknya masih dirasakan di wilayah Tanah Air khususnya di bagian Selatan.
Catatan :
Yang dimaksud dengan :
Kemungkinan kecil adalah potensi tumbuh menjadi siklon tropis kurang dari 10%
Kemungkinan sedang adalah potensi tumbuh menjadi siklon tropis antara 20%-40%
Kemungkinan besar adalah potensi tumbuh menjadi siklon tropis lebih dari 50%
Yang dimaksud dengan wilayah Indonesia sebelah Selatan Katulistiwa meliputi wilayah yang dibatasi antara 0-11 LS dan 90-141 BT. (regards : Finy Alya Napitupulu)
Apa sih Siklon Tropis itu??
Definisi Siklon Tropis :
merupakan sistem badai besar yang ditandai dengan tekanan rendah dan banyak pusat badai yang menghasilkan angin kencang dan hujan lebat.
Dampak Siklon Tropis :
Karena ukurannya yang sangat besar serta angin kencang dan gumpalan awan yang dimilikinya, siklon tropis menimbulkan dampak yang sangat besar pada tempat - tempat yang dilaluinya. Dampak ini bisa berupa angin kencang, hujan deras berjam jam bahkan berhari hari yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir, gelombang tinggi dan gelombang badai (storm surge) "ini ynag gue pelajari waktu gue kuliah dulu"
Siklon tropis dilaut dapat menyebabkan gelombang tinggi, hujan deras dan angin kencang sehingga dapat mengganggu pelayaran Internasional dan bisa berpotensi untuk menenggelamkan kapal. Siklon Tropis dapat memutar air dan menimbulkan gelombang lau tyang tinggi.
Siklon Tropis di daratan dapat merusak dan menghancurkan kendaraan, bangunan, jembatan dan benda-benda lain. Gelombang badai (storm surge) akibat dari siklon tropis adalah dampak paling buruk jika mencapai daratan
Perputaran Siklon tropis yang mencapai daratan dan vertical wind shear disekelilingnya akan menghasilkan tornado. Tornado dapat juga dihasilkan sebagai akibat dari vortisitas di dinding mata siklon yang tetap bertahan hingga mencapai daratan.
Contoh Siklon Tropis yang dampaknya langsung :
Ketika suatu wilayah di Indonesia mengalami dampak langsung keberadaan siklon tropis adalah ketika terjadi pertumbuhan siklon tropis Kirrily diatas Kepulauan Kai, Laut Banda pada 27 April 2009 silam
Kirrily menyebabkan hujan lebat dan storm surge di wilayah ini. tercatat puluhan rumah yang rusak dan lainnya terendam akibat banjir. curah hujan yang dicatat adalah di Tual sebanyak 20mm, 92mm, dan 193mm masing-masing tanggal 27, 28, dan 29 April 2009.
Harta Amanah Menjadi “Hantu” Masyarakat Oleh: safarians
Setelah penulis melakukan riset kecil-kecilan puluhan tahun hingga kini, terasa ingin menyimpulkan bahwa apa yang disebut “harta amanah” atau “harta kerajaan” telah menjadi “hantu” bagi kebanyakan masyarakat tidak hanya di Indonesia tetapi juga belahan masyarakat dunia lainnya. Berbagai cara yang dilakukan oleh orang yang mengaku dirinya terah Soekarno sampai yang mengaku dirinya keturunan raja-raja Nusantara tempo dulu. Polanya pun beragam. Ada yang mengadakan arisan nasional dengan cara menyetor dana keanggotaan dengan janji akan diberikan jatah pencairan apa yang disebutnya harta amanah itu. Ada pula dengan cara upacara klenik dengan cara membai’at anggotanya dengan cara mandi kembang. Juga ada yang mengadakan dengan cara kelompok pengajian rutin dengan ceramah agama yang bersifat dogmatis.
Yang mengaku dirinya Soekarno pun tak kalah hebatnya. Mulai dari cara bicara sampai gaya dan pakaian serta atribut presiden pertama itu ikut disematkan pada pakaiannya. Setidaknya, di Sukabumi saja ada dua pria paro baya yang mengaku dirinya Soekarno. Yang satu seorang nelayan berbadan pendek dari ukuran Soekarno yang sebenarnya. Ketika penulis tanya, kenapa tubuhnya agak pendek, dia bercerita bahwa tubuhnya telah dimakan usia, sehingga menjadi agak pendek. Yang satu lagi, masih di Sukabumi, mengapa muka Anda tak mirip Soekarno dan kulit Anda amat hitam. Pria tua itu menjawab semasa rezim Soeharto dirinya diracun, dan hampir mati. Untuk menghilangkan racun itu, dia harus berendam di air luat setiap hari. Berjemur di laut inilah membuat kulitnya hitam.
Berbeda dengan pengakuan diri sebagai Soekarno di Sukabumi, di Jawa ada seorang kakek berusia renta. Ia mengaku sebagai keturunan kerajaan Mataram yang terakhir. Ia memiliki dokumen bank yang menurutnya asli dari keturunannya. Ketika ia diajak untuk proses, orang tua Mataram ini terdampar di Kawasan Sentul Jawa Barat. Ia menderita bagaikan “pengemis” di pinggiran jalan. Seorang pengusaha batubara yang pernah menjadi artis merawatnya di rumahnya di kawasan Timur Bekasi. Oleh pengusaha itu pun kakek tua ini di bawa ke RCM Cipto Mangunkusumo sekedar untuk mengecek giginya, apakah betul kakek itu sudah berusia di atas 100 tahun. Pihak rumah sakit membenarkannya. Lalu penulis pun diundang untuk bertatap muka dengan “Raja Keturunan Mataram” yang terakhir itu. Ketika terjadi dialog dengan penulis, akhirnya dia mengaku bahwa ia hanya seorang tua yang gajinya belum pernah dibayar saat kerja pada perusahaan Belanda dan Jepang. Tak lebih tak kurang. Ketika penulis minta bercerita soal kerajaan Mataram, kakek itu tak banyak tau.
Masih di Jawa, ada seorang pemuda yang masih sehat dan gagah menelpon penulis, bahwa dirinyalah yang berhak mencairkan tentang harta amanah itu. Pun penulis ajak ngobrol panjang lebar sampai penulis jemput di rumah adiknya di Bandung untuk jalan-jalan bersama penulis ke Jakarta. Setelah menginap semalam di rumah penulis, terbukalah betapa ia memahami betul cerita soal harta amanah menurut versinya. Tetapi pemuda ini mengaitkan cerita antara Soekarno dan Soeharto. Lengkap dengan segala doa-doanya agar terah Soeharto dan teras Soekarno bisa masuk ke seseorang melalui fasilitas yang dia sebut “raga sukmo”. Ia memiliki sebuah batu permata berlian berwarna putih dan merah yang menurutnya dengan batu ini ia bisa membuka seluruh gudang harta nenek moyang Indonesia setidaknya untuk wilayah Jawa.
Bahkan di Metropolitan Jakarta pun tak kalah ramainya. Seorang pemuda gagah berani yang sangat luas pergaulannya dengan keluarga Cendana. Ia mengaku keturunan kerajaan wilayah Sumatera Barat. Ia pergi kemana saja selalu dikawal ketat. Memiliki dokumen bank yang nilainya fantastis. Seorang pensiunan Cakrabiarawa malah mendatangi penulis sambil memperlihatkan dokumen lusuh atas nama Soekarno dan atas nama presiden pertama dan pendiri Taiwan. Bahkan salah satu dokumen itu penulis sempat serahkan ke Burhanuddin Abdullah ketika masih menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia tahun 2004. Penulis menyerahkannya ketika beliau penulis undang sebagai tamu talkshow di Lativi (kini TVOne), kala penulis masih bekerja di televisi milik Abdul Latief itu. Pak Burhanuddin Abdullah malam itu datang bersama istrinya. Penulis bilang, jika benar dokumen ini, tolong diproses. Tapi sayang hingga kini tak ada kabar lagi.
Satu-satunya kabar adalah dari teman penulis yang sempat bekerja sebagai staf ahli Bambang Soedibyo ketika masih menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia. Konon ia ditugaskan oleh Menkeu itu untuk memproses dokumen yang mereka miliki yang nilainya cukup untuk membayar hutang negara. Tapi gagal, dan dokumen itu dihancurkan agar tidak disalahgunakan oleh pihak lain. Dua tahun silam, penulis pun sempat diundang Sekretariat Negara di Istana Negara untuk membahas sejauh mana keaslian sebuah dokumen anak bangsa. Dokumen itu diterbitkan oleh Bank of Japan yang dipegang oleh seorang wanita paro baya yang katanya sebagai anak Soekarno. Sayangnya, melihat sandi-sandi yang ada, penulis katakan bahwa dokumen itu sulit dipercaya. Hebatnya, Setneg adalah lembaga pemerintah yang banyak disurati oleh orang-orang yang mengaku pewaris harta kerajaan atau pun harta Bung Karno. Umumnya minta diteruskan ke Presiden SBY agar diproses untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. Sepintas melihat tampilan dokumen dan orang yang menyerahkan bisa jadi semua pihak akan pecaya, bahwa dokumen itu benar adanya. Dan itu membuat para pihak “tergila-gila” untuk ikut serta bahkan mau berkorban harta dan waktu untuk ikut proses pencairannya.
Di luar negeri pun punya cerita yang sama gilanya. Ketika penulis berada di Hong Kong pada 2007, seorang kakek minta bertemu penulis sembari membawa setumpuk lembaran dokumen tua atas nama presiden pertama Indonesia dan pemimpin besar revolusi China. Ia meyakini betul bahwa hubungan Soekarno dan Mao Zedong kala itu memang berkait dengan dokumen yang ia pegang. Bundelan dokumen yang nilainya mengerikan itu diserahkan kepada penulis untuk dipelajari. Seminggu kemudian dokumen itu penulis kembalikan dengan beberapa catatan. Intinya, bahwa dokumen yang ia simpan itu tidak benar. Tak sampai seminggu kemudian, penulis diberi kabar bahwa kakek itu telah meninggal dunia.
Pengalaman dokumen di luar negeri, hasil riset penulis yang agak mendekati kebenaran dan sejarahnya (fund histrorical) rada benar adalah sebuah dokumen milik seorang pengusaha Manado, yang keluarganya pada era Soekarno adalah penjual kopra di luar negeri. Menurut hasil penelitian penulis, dana yang berjumlah sekitar USD 10 milyar itu adalah dana yang tadinya akan digunakan untuk membeli senjata ke Amerika Serikat. Sayang, dana itu kemudian disalahgunakan oleh pasukan militer yang hianat sehingga kemudian dana itu dihimpun oleh Federal Reserve (FED) atas nama anak Manado itu. Boleh jadi dana itulah yang kemudian memodali RMS hingga kini. Sebab, pihak-pihak yang terlibat waktu itu bermarkas di Bangkok. Cerita ini ada kaitannya dengan ketersinggungan Amerika Serikat atas pernyataan Soekarno soal makar di Sumatera bahwa para makar itu didapati menggunakan senjata api buatan negeri Paman Sam itu. Dan sejak itu, hubungan Jakarta dan Washinton agak macet, dan jual beli senjata pun dihentikan. Jika Pemerintah Indonesia pintar, maka dana ini pun bisa dikembalikan ke APBN, karena memang dana itu bersumber dari keuangan negara kala itu.
Di Malaysia pun yang masih rumpun Indonesia (rumpun Melayu), tak kalah hebohnya. Banyak warga negara Malaysia baik secara perseorangan maupun secara organisasi memproklamirkan diri sebagai pihak yang punya hak untuk mencairkan harta Bung Karno atau harta kerajaan. Karena sejarah kedua bangsa melekat sejak kerajaan Sriwijaya dulu. Kedua bangsa hanya dipisahkan oleh Inggris dan Belanda saja. Andaikan kedua kaum penjajah itu tidak ada, mungkin kedua bangsa ini masih menjadi satu bangsa, ialah Bangsa Nusantara. Konsep Nusantara ini pun masih bergema di Malaysia dan Brunei Darussalam. Bahkan di negeri Sultan Bolkiah itu ada restoran bernama “Restoran Nusantara”.
Pada era modern dan era reformasi sekarang pun, deman harta amanah, harta kerajaan atau harta Bung Karno ini tidak juga reda. Malah semakin gila dan berani dengan cara mendeklarasikan dirinya sebagai “pewaris syah”. Agar orang percaya, mereka gunakan argumentasi agama, budaya, kajian ekonomi, perbankan dan bahkan kajian klenik sekalipun. Ilmu hipnotis pun juga mereka gunakan agar pengikut mereka tetap setia walaupun apa yang diucapkannya tidak pernah berhasil. Ia pandai memberikan alasan yang masuk akal bagi pengikutnya. Ia pandai berceramah tentang apa saja, tetapi pengetahuan menurut versi mereka tentunya. Sebab bila dikaji menurut teori akademik, maka semuanya hanyalah othopia dan hayalan seorang imajiner. Surat Keputusan Presiden (masih diragukan kebenarannya) tentang pencairan harta kerajaan pun difotocopy dan dibagikan ke berbagai pihak seakan memang harta itu akan cair melalui tangan sang legendaris yang mereka puja-puji bak seorang seorang putri dan raja.
Mereka bukan saja menyebut dirinya raja di negeri ini, tetapi mereka menyebut dirinya sebagai penguasa planet ini. Semuanya punya mereka. Anehnya, para pengikut yang terdiri dari para sarjana dari berbagai disiplin itu, tak pernah protes. Sang legendaris hebat, karena bisa menghancur teori akademik, sehingga siapa saja yang datang akan menghadapi gempuran dalam otaknya antara percaya dengan tidak percaya. Dengan dalih, bahwa manusia itu amat terbatas kamar ilmunya, maka akademisi alam almalakut memliki teori lain, ialah teori ketidakmungkinan menjadi mungkin. Alhasil, analisa akademik dan teori ilmu sekolah hancur luluh tak berguna. Kala itulah sang pengikut setia mereka kemudian mengiyakan apapun yang diucapkan oleh sang pengaku pewaris sebagai “titah” dari alam malakut yang kemudian dibungkus sebagai firman Tuhan. Allahuakbar.
……(maaf nanti dilanjutkan, penulis sedang kedatangan tamu).
Oleh: safarians | 24 Mei 2013
Antara Parodi dan Realitas; Pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa Pada Abad Modern
Rabu sore itu tanggal 22 Mei 2013 penuh isak tangis haru dan kangen setelah puluhan tahun bahkan berabad-abad tak pernah bertemu lagi. Mereka memang manusia biasa tapi hari itu berbeda. Masing-masing memerankan sesuai dengan terunannya masing-masing. Yang beraliran putih maupun hitam sore itu suka atau tidak suka harus bertemu. Mereka berdatangan dari pelbagai tempat sesuai dengan kesaktiannya masing-masing. Yang beraliran hitam, menangis tersedu meminta ampun kepada Sang Ibu dan mengharap ampunan dari Sang Pencipta. Ia berjanji di depan para tetua dan para Waliyullah, bahwa ia tidak akan mengulanginya lagi. Para penjaga gudang harta amanah pun unjuk diri sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Di punghujung pertemuan itu, Paduka Yang Mulia, demikian mereka menyebutnya, hadir dengan suara lantang. Ia mengabarkan bahwa inilah saat yang paling dinantikan. Konon, Ia tidak hanya diharapkan oleh bangsa Indonesia tetapi juga manusia yang ada di planet ini. Ia menyesali, bila melihat kaadaan bangsa yang ia dulu pimpin, kini menjadi bangsa yang kerdil, dan bermental buruk. Yang ada di otak para pejabat negaranya hanyalah bagaimana “merampok” harta negara dan rakyat. Andaikan ia bisa membagikan harta amanah ini begitu saja, maka ia ingin membagikannya secara langsung kepada rakyat miskin, korban kerakusan penguasanya sendiri. Ia berpidato seperti layaknya ia masih menjadi seorang pemimpin revolusi ketika itu. Audiencenya kali ini berbeda, mereka bukan rakyat biasa, tetapi para pemuka dan tokoh besar di zamannya masing-masing.
Bung Karno duduk bersebelahan dengan Nyai Gunung Salak dan Kanjeng Ratu Pantai Selatan. Nyai sakti marah. Ia marah karena banyak harta miliknya telah dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Nyai marah kepada pejabat Indonesia sekarang yang serba korup. Inilah pertanda bahwa bangsa ini telah hancur. Jadi pemimpin itu menurutnya harus ikhlas, beribadah juga harus ikhlas. Bahkan kunci ibadah kepada Tuhan itu adalah ikhlas, bukan mengharapkan imbalan. Nah, ikhlas itu yang sudah tidak ada. Bagaimana Tuhan nggak marah, kalau ibadah saja tidak ikhlas.
Nyai Gunung Salak dan Ki Djoko Tingkir alias Panglima Samber Nyawa adalah yang paling ditakuti sore itu. Satu demi satu tubuh dan hati peserta sidang “Parodi dan Realitas Makna Konsepsi Manusia” dilihat oleh Nyai dan Ki Djoko. Yang kotor dipersihkan, yang penyakitan disembuhkan. Bahkan yang tubuhnya menjadi sarang setan, hari itu dicuci bersih. Pokoknya peserta sidang tidak boleh ada lagi yang berpanyakitan dan berhati kotor. Bahkan bos para kurawa (mahkluk jahat) pun sore itu disikat habis. Nyi Blorong yang selama ini mencemarkan nama baik Ratu Partai Selatan, hari itu datang bersimpuh dan minta maaf kepada ibu kandungnya (Ibu Ratu). Bahkan ia diambil sumpah oleh Nyai Gunung Salak di depan Wali Songo, untuk tidak mengulangi perbuatan terkutuknya selama ini. Bahkan Nyai Gunung Salak dan Pangeran Samber Nyawa semula diminta untuk mengakhiri hidupnya, karena Sang Ibu tidak mau memaafkannya. Tetapi, aliran putih tidak menganut asas itu. Ia hanya di kerangkeng dan diambil kesaktiannya. Anak Ratu ini dituding penyebab raibnya harta nenek moyang selama ini, dan jadi penghambat jalannya kebajikan di bumi persada. Bahkan ia menjadi penebar teror di mana-mana. Pokoknya sidang hari itu adalah pertemuan luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Di penghujung rapat luar biasa itu, Nabi Adam dan Siti Hawa hadir melalui frekwensi yang luar biasa. Peserta sidang sungkem pada Ibu dari segala Ibu manusia ini. Derai air mata pun tak henti. Semua peserta yang hadir bersimpuh. Doa penutup yang disampaikan oleh Bung Karno, lalu dilanjutkan doa oleh Para Nabi dan terakhir panjatan doa dari moyang manusia, Nabi Adam As menghadirkan Tuhan, Sang Khalik. Saat itu peserta pertemuan itu langsung sujud di lantai sambil berdoa dan derai air mata. Suasana sepi sesaat.
Inilah pertemuan yang penulis istilahkan dengan nama “Antara Parodi dan Realitas Makna Kehidupan Manusia.” Sebuah konsepsi yang berdimensi antara satu alam dengan alam lainnya. Mereka adalah generasi manusia yang berbeda zaman, alam, dan frekwensi hidup. Tetapi sore itu dapat bertemu dan saling tegur sapa serta bertukar cerita dan kesaktian. Ialah sebuah konsepsi alam quantum berdimensi bahwa alam ghaib memang ada dan berhubungan dengan dunia realitas.
Tak banyak yang dapat penulis ceritakan atas peristiwa itu, karena memang belum ada teori yang mampu mengurai soal fenomena alam ini. Apabila tidak cermat, maka tulisan akan menjadi sebuah ilusi dan halusinasi. Tetap akan menjadi lain, pemahaman realitas makna kehidupan manusia bila dipahami secara Ilahiyah (petunjuk Tuhan) dengan Aqliyah (pemikiran manusia) dipadu menjadi sebuah konsepsi dan teori tentang pemahaman serta pemaknaan baru konsepsi kehidupan dalam konteks kekinian. Bahwa kebenaran itu pasti akan datang. Ialah konsepsi Demi Massa. (catatan: bagi yang mengutip tulisan ini harus menyebutkan sumbernya, untuk menghindari denda sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku di negara Republik Indonesia). Salam.
Oleh: safarians | 1 Mei 2013
Buku Tentang “Harta Amanah RI”
Pembaca Blog Yang Budiman,
Penulis sedang menyiapkan buku berjudul “Harta Amanah RI” yang tebalnya mencapai 500 halaman. Buku ini menampilkan tulisan-tulisan tentang harta amanah yang berkait erat dengan The Green Hilton Memorial Agreement yang terdapat dalam blog ini. Namun artikel-artikel tersebut penulis perbaharui dengan data-data dan hasil investigasi serta riset terbaru yang penulis lakukan. Termasuk komentar para pembaca yang akan penulis tampilkan apa adanya. Artinya, jika ada para pemberi komentar berkeberatan atas pemuatan komentarnya pada buku yang diterbitkan itu agar segera memberi tau penulis melalui email: safari_ans@yahoo.com. Sebaliknya, bila ada tambahan komentar Anda, silahkan tulis dalam komentar artikel yang Anda tanggapi.
Harapan penulis, semoga dengan terbitnya buku ini, setidaknya ada pijakan awal para peneliti sejarah dan riset ilmiah mengenai “sejarah bangsa besar yang hilang” tentang harta amanah yang telah menjadi buah bibir kebanyakan masyarakat Indonesia. Semoga.
Penulis sedang menyiapkan buku berjudul “Harta Amanah RI” yang tebalnya mencapai 500 halaman. Buku ini menampilkan tulisan-tulisan tentang harta amanah yang berkait erat dengan The Green Hilton Memorial Agreement yang terdapat dalam blog ini. Namun artikel-artikel tersebut penulis perbaharui dengan data-data dan hasil investigasi serta riset terbaru yang penulis lakukan. Termasuk komentar para pembaca yang akan penulis tampilkan apa adanya. Artinya, jika ada para pemberi komentar berkeberatan atas pemuatan komentarnya pada buku yang diterbitkan itu agar segera memberi tau penulis melalui email: safari_ans@yahoo.com. Sebaliknya, bila ada tambahan komentar Anda, silahkan tulis dalam komentar artikel yang Anda tanggapi.
Harapan penulis, semoga dengan terbitnya buku ini, setidaknya ada pijakan awal para peneliti sejarah dan riset ilmiah mengenai “sejarah bangsa besar yang hilang” tentang harta amanah yang telah menjadi buah bibir kebanyakan masyarakat Indonesia. Semoga.
Oleh: safarians | 26 Maret 2013
THE GREEN HILTON MEMORIAL AGREEMENT
Oleh: safarians | 23 Maret 2013
Ditulis dalam Uncategorized
Oleh: safarians | 8 Januari 2012
Tim Soekarno Masih Kontrol Penuh Aset Dunia
Wawancara Imajiner Dengan Bung Karno
“TIM BELIAU MASIH KONTROL PENUH ASET DUNIA”
Bung Karno bersedia cairkan aset ummat manusia yang didalamnya juga adalah aset bangsa Indonesia, apabila dunia internasional beserta seluruh rakyat Indonesia bersedia memilih dan mendukung seorang calon Presiden Republik Indonesia, yakni seorang anak Indonesia yang sudah ia persiapkan sejak lama. Calon pemimpin Indonesia ini sudah diuji kemampuan intelektualnya, kepribadiannya, keteguhan hati dan imannya serta kesucian niatnya untuk memakmurkan seluruh rakyat Indonesia.
Soekarno bukanlah manusia sembarang, setidaknya dunia putih yang dekat dengan Tuhan mendukung penuh upayanya untuk melindungi aset ummat manusia yang dititipkan melalui tangannya. Walau dunia yang disponsori oleh petinggi Amerika Serikat sendiri berkali-kali mengakali dengan sistem perbankkan sekalipun, sampai detik ini, belum berhasil mencairkan aset tersebut.
Bahkan skenario yang diciptakan oleh link Geogre Bosh Senior di Amerika Serikat yang berhasil meyakinkan Kongres dengan memberikan kesempatan pada Dr. Ray C. Dam –seorang warga negara Thailand–untuk berpidato, pun sempat menggoyang dunia hingga kini. Dr Ray C Dam berhasil memperkenalkan OITC (Office of International Treasury Control) yang ia pimpinan sebagai satu-satu lembaga yang diberi kewenangan oleh Soekarno untuk mengelola asset dunia itu. Bahkan Dr Ray C Dam mengkalim bahwa organisasinya langsung di bawah kontrol PBB. Namun kemudian, PBB membantah bahwa OITC adalah lemabaga dibawah naungan PBB. Kendati demikian, Dr Ray C Dam tetap memainkan perannya hingga kini dan lama di Indonesia untuk bertemu dengan para pihak yang ia sebut sebagai “pemegang amanah”.
Gencarnya kegiatan Dr Ray C Dam ini, setelah tokoh senior yang ikut kontrol Amanah Dunia keturunan Yahudi, Sruder? (belum jelas benar namanya) atau nama lainnya Mr. Godschal gagal meyakinkan Soekarno soal mekanisme pencairan aset ummat manusia itu. Perdebatan panjang antara Soekarno dengan tokoh dunia satu ini berlangsung lama. Namun akhirnya, Sruder diberi batas waktu oleh teman-temannya di Amerika Serikat agar ia segera menemukan pemegang kunci dana ummat manusia itu paling lambat bulan Desember 2008. Gagal bersepakat dengan Bung Karno secara dunia lain, dan gagal pula menemukan pemegang kunci di pulau Jawa, maka tokoh yang Yahudi yang doyan makan ketoprak ala Surabaya ini dianggap gagal oleh Amerika Serikat. Setahun kemudian kemudian, tokoh yang ikut membesarkan CNN meninggal dunia.
Penulis sempat bertemu dengan tokoh ini tetapi hanya bertatap muka jarak jauh. Ia bertopi hitam dan baju hitam ala kebangsaan Yahudi serta berjenggot tebal. Bahkan bepergian saya dari Jakarta, Belanda, Jerman dan Prancis selama dua minggu pada tahun 2005, belakangan saya tahu kalau tim yang membawa penulis itu adalah tim beliau sendiri. Bahkan semua hasil rekaman video penulis tidak diperkenalkan untuk dibawa ke Indonesia. Sehingga begitu penulis meninggalkan Belanda sebagai pintu masuk dan keluar, maka tak satu pun dokumen dan foto yang bisa dibawa pulang.
Penulis ketika itu berhasil menemuinya, setelah penulis menunjukan sebuah simbol berupa polpen plastic berwarna hijau yang harus saya tulisi dengan peniti dengan kata “kemakmuran”. Petunjuk ini penulis dapatkan dalam mimpi penulis sehari sebelum berangkat keliling Eropa. Sayang pertemuan penulis tidak sempat melakukan wawancara langsung karena saat itu bertepatan dengan wafatnya pemimpin Vatikan, Sri Paus Paulus II. Tetapi melalui orang-orang terdekatnya penulis dapat saling tukar informasi. Namun sayang, penulis gagal menjadi penengah persengketaan tokoh berpengaruh Yahudi –yang pernah selamat dari penjara gas beracun era Nazi Jerman, karena ia terjun masuk ke lobang kakus (tinja)– dengan Soekarno yang berada dalam dunia yang berbeda. Pasalnya sederhana, tokoh Yahudi ini meminta pembagian untuk bangsanya dan keluarganya tak sesuai dengan aturan amanah yang Bung Karno pegang.
Gagalnya negosiasi tokoh Yahudi ini, maka Geroge Bush Senior mengubah skenario dengan menggunakan Dr Ray C Dam sebagai simbol pergerakan, bahkan PBB sempat hampir untuk mengakui organisasi OITC pimpinan Dr Ray C Dam ini untuk masuk dalam organisasi PBB. Tapi upaya itu gagal, karena PBB juga merupakan satu kesatuan dengan World Bank dan IMF. Sebab kalau OITC berhasil masuk justru akan mengacaukan kinerja kedua lembaga keuangan dunia itu yang sudah lama eksis. Akunya Dr Ray C Dam sebagai otoritas aset amanah dunia menurut penulis menjadi dipertanyakan ketika dia berkeliling Indonesia untuk menemui orang-orang Indonesia yang dititipi amanah oleh Bung Karno. Sayangnya, dia bertemu dengan orang-orang yang mengaku-ngaku saja. Bisa dibayangkan memang, orang tua berambut putih berusia di atas 90 tahun bernama Soewarno saja lebih dari enam orang. Dan semuanya mengaku sebagai Soewarno yang asli dan paham semua sejarah dana amanah tersebut. Passport mereka pun juga bernama Mr. Soewarno. Kini kasus Dr Ray C Dam masih bergolak di belantara hutam gelap aset ummat manusia itu, bahkan sudah ada yang masuk dalam proses pengadilan dan penuntutan hak ganti rugi.
Tahun 2010, skenario lainnya dijalankan melalui jaringan The Committee 300 yang dipandang sebagai The World Bank Group, tepatnya tanggal 23 November 2010 jaringan ini memulai kerja keras dengan menjagokan Mr. Antony Santiago Marthin bersimbol “The King ASM” ber-passport Philipina No. XX3794724 sebagai pemegang tunggal otoritas aset dunia dengan status “Qing Dynasty”. Lalu, menurut dokumen yang disebar ke 886 bank, yakni seluruh bank sentral setiap negara juga disebar ke bank penerima di seluruh dunia. Account misterius yang terdapat pada World Bank dan IMF menjadi account name: White Spiritual Boy, Spiritual Wonder Boy, Morning Star dan lainnya. Konon kabarnya, otoritas keuangan dunia telah mengeluarkan MT799 (pre-advice pengiriman uang) keseluruh bank sentral negara-negara anggota PBB dan bank besar-besar yang terdapat pada masing-masing negara itu. Indonesia sendiri tercatat BNI, Bank Mandiri, BRI, Bank Danamon, BCA dan Bank Lippo dengan nilai fantastic; diatas USD 5 Trilyun. Menurut para konsultan ini, proses pencairan melalui MT799 ini akan berproses selama 30 tahun terhitung November 2010.
Bung Karno menilai, jaringan yang dibuat oleh The Committee 300ini sebagai skenario yang terhebat dari sekian skenario yang pernah beliau hadapi. Tetapi skenario ini pun kelihatannya menjadi lemah, ketika sang primadona yang disebut The King ASM tadi mendesak agar pihak Indonesia mau menghadirkan pemegang otoritas amanah dan dynasty di Indonesia dan mau menandatangani otoritas keuangan yang dipegang oleh orang Indonesia. Penulis sendiri sempat membaca dokumen tersebut yang ditekan oleh The King ASM tetapi pihak Indonesia yang disitu tercantum nama Mr. Seno tidak bersedia ditandatangani. Menurut pensiunan militer yang pernah ditugaskan Soeharto untuk mengejar para pemegang amanah itu, Wisnu HKP Notonagoro melalui organisasinya yang bernama Gerakan Kebangsaan Rakyat Semesta berkisah kepada penulis.
Baru-baru ini Dr Seno pernah dijemput pejabat Kejaksaan Agung RI yang dikawal oleh para militer dan membawanya ke Gedung Sudirman, Tebet Jakarta dan mendesak Dr Seno untuk menandatangani dokumen yang sudah diteken oleh The King ASM, namun kemudian Dr Seno tetap menolak, Dan akhirnya Dr Seno dibawa pulang kembali oleh Wisnu HKP Notonagoro.
Hal ini menggambarkan bahwa The King ASM seperti yang dimaksudkan oleh The Committee 300 itu walaupun sudah disyahkan oleh Word Bank dan IMF adalah bukan siapa-siapa dan tidak memiliki kekuatan apa-apa dalam hal otoritas dana atau aset ummat manusia yang banyak dibicarakan orang selama ini. Dan Bung Karno mengatakan dalam pembicaraan imajiner tersebut mengatakan, bahwa dirinya belum pernah memberikan kekuasaan otoritas itu kepada siapapun. Bahkan Bung Karno menunjukkan selembar kertas yang berisi pelimpahan kekuasaan (power authority)yang belum beliau ditandatangani. Ia hanya minta kepada bangsa Indonesia dan dunia internasional agar mendukung calon pemimpin Indonesia yang amanah yang telah disetujui oleh Dewan Komite Amanah. Dia adalah seorang pemuda dari keluarga anak rakyat jelata tapi berdarah keturunan Majapahit, seperti dirinya. Menurutnya, ia diberikan hak pelimpahan aset ketika berumur 27 tahun (1928) sebagai anak Indonesia berdarah Majapahit. Makanya ketika beliau menandatangani Green Hilton Memorial Agreement 1963, tidak atas nama Presiden Republik Indonesia, tetapi atas nama bangsa Indonesia.
InsyaAllah, beliau akan mencairkan aset ummat manusia itu sesuai dengan kebutuhannya dan peruntukannya yang beliau terima, jika Indonesia sudah dipimpin oleh anak bangsa Indonesia yang amanah pula. Dan pemuda itu akan muncul dalam figur sederhana tetapi dalam benaknya terbenam milyaran ide untuk membangun bangsanya. Dan ide-idenya itu pun sudah disetujui oleh Dewan Komite Amanah yang dipimpin oleh Soekarno sendiri hingga kini (entah dimana, redaksi). Bahkan menurut beliau, peci kesayangannya yang menjadi mahkota beliau selama ini, sudah beliau serahkan kepada pemuda calon Presiden RI tersebut.
Jadi menurut beliau, mencairkan harta amanah dan dinasti itu bukanlah hal yang sulit. Yang sulit itu adalah menstabilkan gejolak nafsu orang-orang di planet bumi ini yang ingin selalu untuk menguasai harta tersebut demi kepentingan kelompoknya sendiri atau bangsanya sendiri. Jika masing-masing pihak sadar akan sifat dan fungsi dana amanah demikian, maka pencairannya sangat mudah. Jika sosok pemimpin ini telah menjadi Presiden RI, Bung Karno bersedia mencairkan dana atau harta amanah atau harta dinasti. Benarkah? Sejarahlah yang membuktikannya. Salam Perjuangan.(*****).
Ditulis dalam Uncategorized | Kaitkata:pualau belitong - beilliton offshore Island,Soekarno John F Kennedy Safari ANS - Presiden Indonesia ke-7 - Withe Spiritual Boy - Spiritual Wonder Boy - Morning Star - Dr Ray C Dam - The Commitee 300 - Pemegang Aset Dunia - Kontrol aset dunia -, wawancara dengan Soekarno - Soekrano mau cairkan aset dunia jika bangsa Indonesia dan masyarakat dunia mendukung calon Presiden pilihan Dewan Amanah. ialah putra bangsa Indonesia yang telah teruji kep
Oleh: safarians | 13 Desember 2011
Kenangan Memperjuangkan Bangka Belitung menjadi provinsi
Oleh: safarians | 21 September 2011
Manajemen Negara Amburadul
Oleh: safarians | 20 September 2011
Posting Komentar